Dompu, SentralNtb. Id- lebih kurang 200 orang warga Desa Adu, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu melakukan aksi blokade jalan negara lintas Dompu - Lakey dengan mengunakan batu, pohon, kayu pada,Rabu (2/2/2022).
Ratusan warga yang dikoordinir Abdul Haris, S.Pd menilai bahwa proses rekrutmen tenaga kerja lokal yang dilakukan oleh PT.Sumbawa Timur Maining (PT.STM) dan Sub Kontrak perusahaan lokal tidak merata.
Selain itu, warga juga meminta supaya kuato tenaga kerja Desa Adu di beberapa perusahan lokal maupun nasional yang bekerja di PT.STM ditambah karena dinilai masih sedikit.
Kemudian, meminta kepastian nasib tenaga kerja yang sudah lulus bahan bahkan sudah ditanyakan ukuran kostumnya sampai saat ini tidak ditindaklanjuti oleh PT.STM.
Kemudian, meminta kepastian nasib tenaga kerja yang sudah lulus bahan bahkan sudah ditanyakan ukuran kostumnya sampai saat ini tidak ditindaklanjuti oleh PT.STM.
Namun sebelumnya, sekira pukul 01:25 Wita dini hari massa aksi laki-laki maupun perempuan menyusun rencana blokade jalan dan membuat palang untuk menghadang jalan dan memotong pohon untuk menutup jalan raya.
Sekira pukul 04.30 Wita massa aksi mulai menghadang kendaraan pengangkut alat berat milik PT.STM termasuk kendaraan umum milik masyarakat yang melintas.
Pihak keamanan dari Mapolsek Hu'u mendatangi lakasi aksi blokade jalan untuk menghimbau agar membuka jalan dan melakukan dialog bersama pihak PT.STM.Sekira pukul 07.00, Wita.
Pantauan media sentralNtb, sekira pukul 10.00 Wita, pihak PT.STM mendatangi lokasi blokade jalan guna melakukan dialog dengan ratusan warga Desa Adu di bawah komando Korlap Abdul Haris yang diberlangsung di aula kantor desa setempat.
Hadir pada saat dialog antara lain, Kapolsek Hu'u Ipda Agustamin, SH didampingi Intel Kanit Adam dan sejumlah anggota, Kepala Desa Adu, Burhanudin, Komrel PT.STM Aulya, Perwakilan Kontraktor atau Subkon perusahan lokal dan non lokal, Babinsa dan Babinkamtibmas Desa setempat.
Dalam dialognya, Abdul Haris,S.Pd menyampaikan, bahwa sebelum aksi pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PT.STM dan pemerintah Desa Adu pada tanggal 27 Januari 2022 namun pada saat itu perwakilan pihak PT.STM hadir tapi tidak berani mengambil keputusan,dengan alasan hanya sebatas bawahan,dan semua tuntutan akan disampaikan kepada pimpinan nya.
"Apa yang menjadi keinginan masyarakat Desa Adu,sampai dengan kejadian blokade jalan ini PT.STM tidak mau hadir, dan tujuan aksi ini, semata-mata untuk kepentingan masyarakat,"Ungkap Abdul Haris,S.Pd.
Menurutnya, keberadaan tambang di wilayah Kecamatan Hu'u seolah-olah tidak adil dalam melakukan pemerataan terhadap perekrutan tenaga kerja, karena sampai saat ini, tenaga kerja dari daerah lingkar tambang (Desa Adu) sangat minim dibandingkan Desa-desa yang lain.
"Kami menduga, ada premanisme di dalam tubuh PT.STM, karena setiap masyarakat memasukan lamaran sangat sulit dan hanya orang-orang tertentu saja yang diakomodir. Untuk itu, kami meminta agar ditambahkan kuota tenaga kerja khusus di Desa Adu," ucapnya dengan tegas.
Salah seorang perwakilan warga Desa setempat meminta kepada PT STM, PT.Macmahon (Subkon) dan perusahaan Subkon lainnya untuk tidak ada kejahatan dalam rekrutmen tenaga kerja lokal.
Kemudian, masih ada yang ditemukan adanya perusahaan Subkon di proyek tambang PT.STM yang menggaji karyawan tanpa prosedur seperti tidak memperhatikan soal BPJS dan Jamsostek,"tandasnya.,(04-Dwi)
COMMENTS