Rindu Anakmu, dan Bapak Untuk Almarhumah Ibunda Tercinta, Misbah Binti Umar

Bima, SentralNTB.id — Tak pernah ada kata cukup untuk menuliskan tentang sebuah rindu yang mendalam. Apalagi rindu yang tertuju kepada sosok paling mulia dalam hidup ini: seorang ibu.

Hari ini, di antara ribuan langkah kaki yang berjalan, aku — Arina Ayu Lestari, S.Pd, kembali menulis bait demi bait rindu yang tak pernah selesai untuk Almarhumah Ibu, Misbah Binti Umar. Sejak kepergianmu, bu, hidup kami memang tetap berjalan, tetapi rasanya selalu ada bagian kosong yang tak akan pernah bisa tergantikan.

Ibu...

Engkau dulu sosok yang kuat, perempuan sederhana yang penuh kasih sayang, yang tak pernah lelah membimbing kami. Kau ajarkan aku arti ketegaran, arti sabar, dan arti ikhlas. Tapi maaf, hari ini aku tak mampu lagi menahan rindu ini.

Rindu anakmu, rindu bapakku, rindu semua cucumu kini tumpah dalam doa-doa panjang yang setiap malam kami panjatkan.

Ayah masih berdiri tegar, walau aku tahu ada luka yang tak pernah ia tunjukkan. Sosok bapak yang gagah, yang selalu menjadi sandaran kami sejak ibu tiada. Meski senyumnya tampak kuat, aku tahu, jauh di lubuk hati ayah, rindu itu juga tak kalah dalamnya.

Aku sering memeluk ayah hanya untuk menyampaikan bahwa aku pun merindukan ibu. Betapa sulitnya hari-hari tanpa kehadiranmu, bu. Setiap sudut rumah seolah memanggil namamu. Setiap detik, aku seolah mendengar suaramu menuntunku untuk tetap kuat.

Kini aku menatap langit, berharap rinduku tersampaikan hingga ke alam sana. Ibu, aku tahu surga telah memelukmu dengan kasih yang jauh lebih indah dari apa pun di dunia ini. Tapi izinkan anakmu hari ini berkata:

“Ibu, aku merindukanmu. Aku ingin sekali memelukmu. Aku ingin sekali bercerita panjang lebar tentang hidupku, tentang bapak, tentang cucumu yang semakin besar dan sering bertanya, ‘Mana nenek kami?’”

Tak ada hari tanpa menyebut namamu dalam doa. Semoga Allah memudahkan jalanku, membimbingku, sebagaimana engkau dulu tak pernah lelah menuntunku.

Di sela rindu ini, aku hanya bisa mengirimkan doa yang tulus:

Ya Allah, tempatkan Ibuku, Misbah Binti Umar, di tempat terbaik, di surga-Mu yang paling indah. Lapangkan kuburnya, terangi jalannya, hapuskan segala dosanya, terima semua amal kebaikannya.

Bapak dan kami anak-anakmu akan terus mendoakanmu, bu.

Dari anakmu yang selalu mencintaimu dalam diam dan tangis,

Arina Ayu Lestari, S.Pd;

Jum'at 18 Juli 2025.