Bima, SentralNTB. Id – Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang, sosok Ibu Ruwaidah, S.Pd hadir sebagai angin segar dan inspirasi bagi banyak pelajar dan rekan sejawat. Wanita berhijab yang dikenal cantik, lembut, dan cerdas ini bukan hanya menjadi teladan karena penampilannya yang menawan, tetapi lebih karena kemampuannya dalam membimbing, berbicara, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui tutur kata yang halus namun kuat makna. Jumat 06 Juni 2025.
Bertugas sebagai guru di [SDN Inpres Rabakodo], Ibu Ruwaidah mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan penuh dedikasi. Ia dikenal memiliki suara yang merdu dan gaya bicara yang tenang, sehingga setiap materi yang ia sampaikan terasa lebih mudah dipahami dan membekas dalam benak para siswa.
"Beliau tidak pernah membentak atau meninggikan suara. Tapi entah mengapa, setiap nasihatnya selalu membuat kami merenung dan berubah menjadi lebih baik," ujar salah satu siswinya, Dina Ayu (13 tahun), dengan mata berkaca-kaca. “Kalau beliau berbicara, rasanya seperti sedang mendengarkan nasihat dari seorang ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya.”
Kepribadian yang Membentuk Karakter
Lahir dan besar di lingkungan keluarga pendidik, Ibu Ruwaidah tumbuh dengan nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan dalam mendidik. Ia menyelesaikan studi di salah satu universitas IKIIP Mataram, terkemuka dengan predikat cum laude, dan memilih menjadi guru bukan karena terpaksa, melainkan panggilan hati.
"Sejak kecil saya sudah bercita-cita menjadi guru. Saya percaya bahwa perubahan besar dalam bangsa ini dimulai dari ruang kelas," ungkapnya dengan senyum lembut saat diwawancarai.
Tak hanya piawai di ruang kelas, Ibu Ruwaidah juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Ia sering diundang menjadi pembicara dalam seminar kepemudaan, pelatihan guru, dan majelis taklim. Peserta yang hadir selalu terkesan dengan tutur katanya yang teratur, penuh empati, dan membangkitkan semangat.
Pujian dari Rekan Sejawat dan Orang Tua Murid
Rekan-rekan guru pun mengakui bahwa Ibu Ruwaidah adalah sosok yang rendah hati dan mudah diajak berdiskusi. "Beliau itu seperti pelita di tengah kegelapan. Di saat kami bingung, beliau datang dengan ide dan kalimat-kalimat yang menenangkan," ujar Bapak Ahmad, salah satu guru senior.
Orang tua murid pun merasa tenang jika anak mereka dibimbing langsung oleh Ibu Ruwaidah. "Saya selalu merasa bersyukur karena anak saya belajar dari beliau. Nilainya bukan hanya naik, tapi juga sikapnya berubah jadi lebih sopan dan berani berbicara dengan bijak," kata Ibu Retno, wali murid kelas V
Keteladanan di Tengah Tantangan
Di tengah perkembangan zaman dan gempuran teknologi, tantangan guru makin berat. Namun Ibu Ruwaidah tetap teguh pada prinsipnya: mengajar dengan hati. Ia percaya bahwa kecantikan sejati bukan hanya dari paras, tapi dari tutur kata dan perbuatan yang konsisten mencerminkan nilai-nilai luhur.
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi pendidik. Dan mendidik bukan hanya soal akademik, tetapi bagaimana menjadi manusia yang utuh,” ucapnya sambil tersenyum.
Penutup
Sosok Ibu Ruwaidah, S.Pd adalah pengingat bahwa kecantikan fisik akan memudar, tetapi keindahan hati dan tutur kata yang baik akan selalu hidup dalam ingatan orang-orang yang pernah disentuhnya. Dalam diam dan kelembutannya, beliau telah menorehkan tinta emas dalam sejarah pendidikan — bukan hanya sebagai guru, tetapi sebagai ibu kedua bagi generasi penerus bangsa.,(Penulis RED SentralNTB).
COMMENTS