Bima, SentralNTB.id – Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2025, Polres Bima di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Eko Sutomo, S.I.K., M.I.K., kembali mengukir sejarah dengan menyelenggarakan Perlombaan Pacuan Kuda Tradisional Polres Bima Cup 2025 yang digelar secara meriah di Arena Pacuan Kuda Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 28 Juni 2025, sekitar pukul 13.20 WITA ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, namun juga menjadi simbol kuat kebersamaan antara institusi kepolisian dan masyarakat, serta wujud nyata pelestarian budaya warisan leluhur yang kental dalam kehidupan masyarakat Bima.
Pembukaan Meriah dan Kehadiran Tokoh-Tokoh Daerah
Perlombaan dibuka secara resmi oleh Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, S.I.K., M.I.K. dan turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting daerah, seperti Wakapolres Bima, Danramil Woha Kodim 1608/Bima, para perwira dan jajaran kepolisian, serta tokoh masyarakat dan pencinta pacuan kuda dari berbagai penjuru Bima.
Dalam sambutannya, AKBP Eko Sutomo menegaskan bahwa penyelenggaraan acara ini adalah bagian dari komitmen Polri untuk selalu hadir dan dekat dengan rakyat.
" Kami hadir juga sebagai bagian dari masyarakat. Kegiatan ini kami dedikasikan untuk rakyat Bima tercinta. Melalui HUT Bhayangkara ke-79, kami ingin menunjukkan bahwa Polri peduli pada nilai-nilai lokal, budaya, dan persatuan,” tutur Kapolres dengan penuh semangat.
Kegiatan Pacuan Kuda Tradisional yang digelar di Desa Panda ini bukanlah hal baru bagi masyarakat Bima. Pacuan kuda merupakan bagian dari identitas kultural yang telah hidup sejak lama. Acara ini tidak hanya mengundang decak kagum dari para penonton, tetapi juga menggugah semangat kolektif masyarakat untuk terus menjaga warisan budaya.
Ketua Pondasi Pacuan Kuda Panda, Irfan HM Nor, S.Sos., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada jajaran Polres Bima yang telah menjadikan pacuan kuda sebagai bagian dari perayaan institusional.
“Kita perlu terus menjaga budaya pacuan kuda ini. Melalui ajang seperti ini, budaya tradisional kita tidak hanya bertahan, tapi juga semakin dikenal luas. Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, tapi menjadi agenda rutin setiap tahun, khususnya dalam momen besar seperti HUT Bhayangkara,” ungkapnya.
Pesona Tradisi: Memandikan Kuda di Laut Menjelang Lomba
Menariknya, sebelum pacuan dimulai, para pemilik kuda terlihat berbondong-bondong memandikan kuda mereka di laut, sebuah tradisi unik yang masih lestari di Bima. Kapolres Bima sendiri, bersama istri, sempat menyaksikan langsung momen penuh makna tersebut.
“Saat saya dan istri saya berjalan pagi, kami melihat langsung pemilik-pemilik kuda dengan penuh cinta dan bangga memandikan kuda-kuda mereka di pantai. Ini luar biasa. Ini bukan hanya lomba, tapi peristiwa budaya yang sarat nilai,” kenang AKBP Eko Sutomo.
14 Kelas Perlombaan, Total Hadiah Mencapai Tiga Ratus Juta Rupiah
Sebanyak 14 kelas pacuan dipertandingkan, masing-masing menghadirkan ketangkasan, kecepatan, dan daya tahan kuda-kuda pilihan dari berbagai wilayah di Kabupaten Bima. Penyelenggara menyediakan total hadiah senilai Tiga Ratus Juta Rupiah, sebuah angka fantastis yang menambah daya tarik dan gengsi dari ajang tahunan ini.
Kapolres Bima bahkan turut memanggil satu per satu nama kuda dan pemiliknya saat perlombaan akan dimulai, menambah keakraban antara aparat dan masyarakat.
“Saya bangga menyebut langsung nama-nama peserta. Kita semua di sini bersaudara. Mari junjung tinggi sportifitas. Menang kalah adalah hal biasa, tapi menjaga budaya dan persaudaraan adalah yang utama,” pesannya.
Lebih dari Sekadar Acara, Sebuah Komitmen Bhayangkara untuk Budaya dan Rakyat
Pacuan Kuda Polres Bima Cup 2025 bukan hanya menjadi ajang hiburan rakyat, tapi juga bentuk nyata dari kehadiran Polri yang humanis, berbudaya, dan inklusif. Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 tahun ini membuktikan bahwa Polri bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga penjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Kami akan terus mendukung kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Semoga ke depan pacuan kuda ini bisa menjadi event berskala nasional, membawa nama Bima ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkas Kapolres.
Penutup
Dengan semangat Bhayangkara, kegiatan Pacuan Kuda Tradisional di Desa Panda sukses menjadi pesta rakyat yang sarat makna. HUT Bhayangkara ke-79 tahun ini menjadi tonggak bahwa Polres Bima hadir bukan hanya sebagai pelindung dan pengayom, tapi juga sahabat dan mitra masyarakat dalam membangun peradaban yang berakar kuat pada tradisi, budaya, dan kebersamaan.,(01"RED'Mad).
COMMENTS