Bima, SentralNtb. Id- Momen yudisium merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir, setelah satu semester mengerjakan tugas skripsi yang penuh dengan perjuangan.
Pada momen ini pula, rasa sedih seolah tak terbendung lagi dirasakan oleh para mahasiswa karena sebentar lagi mereka bakal merasakan yang namanya kata perpisahan setelah dinyatakan lulus.
Ditengah momen yang menyedihkan ini, Dekan Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima), Doktor, Taufik Firmanto, SH, LLM mengawali sambutannya dengan sebuah pantun yang penuh bermakna dan berkesan.
Dengan hadirnya sebuah pantun di momen yudisium ke II yang digelar di lantai tiga UM Bima pada Sabtu (26/8) siang ini, mampu mengubah suasana sedih menjadi suasana yang ceria.
"UM Bima di Rasa Nae Barat, membuka pendaftaran untuk masyarakat umum, kepada adik-adik kita ucapkan selamat, di Yudisium menjadi Sarjana Hukum," pantun Dekan Fakultas Hukum UM Bima dan disambut dengan sorakan meriah oleh ratusan mahasiswa yang diyudisium.
Setelah diawali dengan sebuah pantun, Doktor Taufik menyampaikan, rasa syukur dan bahagia karena UM Bima yang merupakan Universitas pertama di Bima dan Dompu dapat melaksanakan acara yudisium.
Menurut pria yang kerap kali diundang oleh berbagai pihak sebagai pemateri dalam acara-acara tertentu ini, bahwa yudisium merupakan agenda paling penting bagi mahasiwa.
Karena yudisium merupakan momen pengukuhan kelulusan para mahasiswa semester akhir setelah memenuhi syarat kelulusan serta telah menempuh studi selama jangka waktu yang tertentu.
"Secara keseluruhan mahasiswa Fakultas Hukum yang mengikuti yudisium sejumlah 190 mahasiswa, baik daring maupun luring, kami sadari jumlah ini masih belum memenuhi target yang dibebankan oleh Bapak Rektor kepada kami," paparnya.
Pada kesempatan ini pula, pihaknya mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang dinyatakan telah berhasil menyelesaikan studi dengan baik dengan harapan terwujud Visi Misi UM Bima.
"Kami berharap pengukuhan kelulusan saudara dan saudari menjadi bekal untuk memperluas manfaat ilmu dengan nilai-nilai Unggul, Humanitas serta Religiusitas sesuai Visi Misi UM Bima," harapnya.
Lebih jauh, Doktor Taufik berterima kasih kepada para Dosen yang telah membimbing, mengarahkan dan mendidik mahasiswa, dengan seluruh ilmu pengetahuan, pengalaman serta nilai-nilai moral, sehingga bisa menjadi bekal bagi mahasiswa.
Sebagai perwakilan para dosen dan pengelola UM Bima, lanjut Doktor Taufik, pihaknya meminta maaf terhadap para mahasiswa, mungkin dalam interaksi atau kegiatan perkuliahan selama semester awal hingga akhir terdapat kesalahan atau kenjanggalan dalam hal pelayanan.
"Kami seluruh dosen dan pengelola memohon maaf apabila dalam perkuliahan ada kesalahan-kesalah. Peserta yudisium yang kami banggakan, dengan raihan gelar Sarjana Hukum ini, adalah suatu kebanggaan sekaligus beban tanggung jawab yang akan dipikul," seruannya.
Dikatakannya, persaingan di tengah masyarakat semakin besar dan persaingan kerja yang semakin ketat, memasuki Era Revolusi Industri 4.0, yang merupakan era digitalisasi, di mana dibutuhkan kompetensi, inovasi dan keahlian.
"Saya harapkan, setelah nanti menjadi alumni, untuk menjadi ilmuan intelektual yang menebar manfaat, berdaya-guna, serta tidak meninggalkan karakter kemuhammadiyahan," harapnya.
"Silahkan untuk melanjutkan studi pada jenjang S2, bertebaran menjadi abdi negara, memberi manfaat kebaikan bagi semesta kehidupan, namun jangan lupa rumah besar Muhammadiyah," sambung Doktor Taufik memotivasi para mahasiswa.
Di penghujung sambutannya, Doktor Taufik menutupnya dengan sebuah pantun yang tidak kalah maknanya dari pantun mengawali sambutannya.
"Ikan hiu naik podium, podium ini terbuat dari kayu jati, I love you wahai Sarjana Hukum, walapun kalian akan segera pergi, nama kalian abadi di hati," pantun Doktor Taufik mengakhiri sambutannya dan disambut gembira oleh ratusan peserta yudisium. (01"RED)
COMMENTS