Bima, SentralNtb.id - Setiap orang memiliki keinginan besar untuk mencapai tujuan dalam hidup. Misalkan, ingin menjadi penulis hebat, MC handal, pebisnis sukses, dan lain lain. Ambisi positif tersebut menjadikan sebuah cita-cita besar untuk mewujudkan harapan. Maka, dibalik keinginan itu tidak banyak orang terus berjuang dengan gigih dan tekad yang sangat tinggi. Seperti membuat sebuah target dengan perencanaan yg sangat matang. Sebagai pijakan keras untuk mencapai harapan dalam hidup , pun dibarengi ikhtiar berdoa pada Tuhan, hingga tumpuan- tumpuan doa yang dipanjatkan terkabulkan.
Dan tidak sedikit pula orang-orang yang punya impian besar, tetapi sangat malas memulai atau selalu berpikir buruk akan kemampuan diri. Tidak hanya itu, pun selalu mengulur dan menunda waktu. Alasan simpel sekali. Apa itu? Kurang mood atau berdalih lain. Maka tidak mengherankan keperibadian seperti ini, sangat sulit memanifestasikan dan mendatangkan hal-hal baik untuk menunjang pertumbuhan diri. Mengapa? Karena selalu menelurkan rasa yang tidak memberi ruang gerak baik. Dengan kata lain, tidak pernah memperhatikan akan potensi diri, cenderung mengakomodir hal-hal yang bersifat tidak memerdekakan diri.
Hidup yang sementara ini terlalu rumit jika membangun self-protection pada diri. Hanya menambah situasi menjadi buruk. Sedangkan hidup, sangat dibutuhkan energi baik sebagai manifestasi diri dlm mengambangkan potensi yang ada pada diri. Tahu, mengapa? Sebab, saat kita dihadapkan iklim; situasi dan keadaan yang kurang mendukung, kita tidak perlu lagi merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.
Kok, bisa begitu? Maksudnya gimana? Begini, biasanya orang yang tidak merasa ketakutan, kekhawatiran & kecemasan berlebihan, mereka selalu hidup dengan kekuatan positive thinking, karena mengandung energi baik yang bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Misal, kita telah menulis banyak karya tulis, namun terus mendapatkan kritikan tajam dr pembaca. Tidak hanya memperoleh komentar pedas bahkan mendapatkan penghinaan keras. Akan tetapi, buah dari ketabahan, karya pun mulai di sukai banyak orang, hingga menjadi penulis best seller. Contoh yang saya gambarkan tersebut merupakan implementasi atau hasil dari produktifitas pikiran positif.
Berbicara hasil baik dari produktifitas pikiran yang produktif mengingatkan saya pada putra kelahiran Jakarta, Nasrullah, penulis Buku Magnet Rezeki yang berhasil meraih Rekor Muri. Beliau berkata "saat energi baik sudah terkumpul dalam diri, rezeki otomatis datang." Antinya, jika kita menghidupan energi positif pada diri, maka segala sesuatu bisa diwujudkan dengan baik. Sebagaimana beliau berucap "rezeki otomatis datang". Ingat! Rezeki hanya datang apa bila dalam diri telah tertanam sikap yakin pada diri. Apa bila kita sangat yakin akan kemampuan diri, maka hasil pun dapat dicapai dengan baik.
Apa yang disampaikan oleh Ustadz Nasrullah penulis Buku Magnet Rezeki, bukan sekadar teoritis. Tetapi landasannya sangat jelas, yakni QS. Yasin Ayat 82, "Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu."
Ya, jika kita menghasilkan produktifitas pikiran tidak produktif, maka hasilnya sesuai apa yang dipikirkan. Tetapi, apa bila kita menghadirkan pikiran positif, pun akan menghasilkan yang terbaik sesuai apa yang dipikirkan. Hasil terbaik, semua tergantung pada proyeksi mindset yang kita bangun. Jadi, mulailah berpikir yang positif agar dapat mencapai keinginan dalam hidup. Bukan sebaliknya.
Sebelum menutup tulisan ini, saya ingin berbagi satu kisah seorang disabilitas yang sukses menjadi tokoh dunia. Sebut saja namanya Stephen William Hawking. Seorang Ahli Fisika Teoritis Bahasa Inggris yang terkenal karena prestasinya. Tidak hanya itu, ia juga seorang pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge. Dengan segala keterbatasan yang di miliki, Hawking tidak pernah berpikir negatif selama hidupnya. Apa lagi berputus asa. Sama sekali tidak pernah hadir dalam pikirannya. Namun, ia selalu menyakini bahwa dengan segala kekurangan yang ada pada diri bukan alasan untuk tidak mengembangkan potensi yang ada pada diri.
Buah dari semangat, optimis dan keyakinan yang terbangun dengan baik pada dirinya, ia berhasil menerima banyak penghargaan dalam hidup. Satu di antara penghargaan didapatkan adalah menjadi anggota Kehormatan dari Royal Society of Arts, Presidential Medal of Freedom, dan anggota seumur hidup dari Pontifical Academy of Sciences. Sebuah perjalanan hidup yang menjadi pembelajaran besar bagi kita, bahwa hidup ini tergantung pada cara kita menghasilkan produktifitas pikiran. Hawking, telah membuktikan pada dunia melalui semangat yang tinggi, kerja keras dan kerja cerdas. Pada akhirnya mencapai hasil terbaik. Dan hasil yang paling membanggakan dalam hidup Hawking adalah telah menjadi tokoh inspirasi dunia. Sebuah prestasi hidup yang membanggakan.
Semoga melalui tulisan ringan ini, dapat membangkitkan energi positif bagi kita untuk terus menghadirkan pikiran produktif dalam hidup. Agar impian dalam hidup dapat tercapai dengan baik.
"Self" Reminder "Hidup
'Berbagi melalui' Tulisan
Penulis Buku The Power of Mapping.
"Salahuddin Al Ayyubi"
COMMENTS