“Fitnah Kejam, Harga Diri Kami Tersakiti!” – Tim Hj. Mahdalena Bantah Isu Permintaan Uang di Sekolah

Bima, SentralNTB.id – Tuduhan adanya oknum yang mengatasnamakan tim Hj. Mahdalena SS, MM meminta uang di salah satu sekolah di Kota Bima, dibantah keras dan dianggap fitnah yang mencederai nama baik oleh tim sukses Hj. Mahdalena. Pernyataan resmi ini disampaikan langsung oleh Fahri HM Nor, S.Sos, sebagai juru bicara tim.

Dalam klarifikasi yang dilakukan bersama anggota tim dari Kota dan Kabupaten Bima, serta setelah berkomunikasi langsung dengan Hj. Mahdalena, tim menyimpulkan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan merupakan serangan terhadap kehormatan tim serta pribadi Hj. Mahdalena sebagai anggota DPR RI.

“Kami, atas nama tim Hj. Mahdalena SS, MM, dengan tegas menyatakan bahwa pemberitaan tersebut adalah bohong, menyesatkan, dan tidak memiliki dasar kebenaran apa pun,” tegas Fahri dalam keterangannya.

Tuduhan Tanpa Fakta, Serangan Terbuka terhadap Etika Politik

Tim menilai, pemberitaan yang beredar di salah satu media lokal tersebut bukan hanya merusak reputasi Hj. Mahdalena sebagai wakil rakyat dari Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa), tetapi juga menyerang integritas seluruh anggota tim yang selama ini bekerja dengan menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab.

“Kami tidak pernah dan tidak akan pernah menjadikan nama Ibu Hj. Mahdalena sebagai alat untuk meminta uang kepada siapa pun. Kami punya harga diri, kami punya integritas!” tegas Fahri.

Siap Tempuh Jalur Hukum

Tim Hj. Mahdalena tidak tinggal diam. Mereka berkomitmen untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyebaran informasi palsu ini, termasuk oknum wartawan, pihak sekolah, dan aktor-aktor lain yang berada di balik isu tersebut.

“Kami akan proses secara hukum siapapun yang mencoba merusak nama baik Ibu Hj. Mahdalena dan tim kami. Ini bukan hanya soal klarifikasi, ini soal kehormatan,” lanjutnya.

Jaga Marwah Legislatif dan Kepercayaan Rakyat

Sebagai penutup, tim menyatakan bahwa tindakan ini adalah bentuk keseriusan dalam menjaga marwah lembaga legislatif dan kepercayaan masyarakat terhadap wakil-wakilnya di parlemen.

“Ini bukan sekadar pembelaan, ini adalah langkah menjaga kehormatan lembaga DPR RI dan kepercayaan publik terhadap wakilnya di Senayan,” tutup Fahri.,(01"Red Mad).